MEFORAS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS <p>MEFORAS : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen adalah jurnal ilmu teologi dan pendidikan agama Kristen. Diterbitkan dua kali dalam setahun oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2kPM) Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Wamena-Papua Pegunungan</p> <p>Arah dan Fokus publikasi ini mencakup studi bidang:</p> <ol> <li>Ilmu Teologi</li> <li>Teologi Misi</li> <li>Teologi Biblika PL/PB</li> <li>Kepemimpinan Kristen</li> <li>Manajemen Pendidikan</li> <li>Pendidikan Agama Kristen</li> <li>Sosiologi Agama dan Budaya</li> <li>Pendidikan Kristen Anak Usia Dini dan Remaja</li> </ol> <p>Jurnal ini terutama menerbitkan artikel berbasis penelitian sebanyak 2 kali untuk setiap tahun, yaitu pada bulan Agustus dan Maret. Kami mengharapkan agar artikel yang dikirimkan belum pernah atau dalam proses untuk dipublikasikan dalam jurnal lainnya. Selain itu, artikel yang masuk harus sesuai dengan petunjuk penulisan atau format template yang telah ditetapkan atau editor akan menolak artikel yang tidak memenuhi persyaratan. Kami mempersilahkan agar seluruh dosen, mahasiswa maupun peneliti selaku calon contributor dari berbagai untuk berkontribusi pada publikasi jurnal ini.</p> en-US sensiuskarlau@gmail.com (Sensius Amon Karlau) soniramba240@gmail.com (Soni Ramba) Mon, 12 Aug 2024 00:00:00 +0800 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Tahapan Misi Pemuridan: Sebuah Usulan Kepada Guru PAK Berdasarkan Eksegesis Injil Matius 4:18-22 https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/15 <p><em>This research discusses the mission of discipleship based on the interpretation of the Gospel of Matthew chapter 4:18-22.</em><em> Apparently, a number of learning activities by PAK teachers emphasize increasing cognitive aspects without balancing it with the mission of discipleship. This problem then demands that PAK praxis should not be limited to formal-theoretical motives. Ironically, the emphasis on rigid and boring theoretical aspects also distorts the fundamental intent of the discipleship mandate as Jesus did in the initial story of the calling of His disciples. An in-depth study of this topic starts from the hermeneutic method, accompanied by a bibliographic approach that leads to the study of the theological, social, context and lexical analysis of the text of the Gospel of Matthew 4:18-22. So it was found that Jesus' mission of discipleship was constructed universally, urgently and continuously. Therefore, the intensity of the mission of discipleship should be articulated through various stages initiated through the act of seeking, calling and committing to becoming an exemplary figure. This is the stage of the discipleship mission that can be implemented by every PAK teacher until the realization of a student's personal relationship with Jesus as Teacher, Lord and personal Savior in the guarantee of God the Father's inclusion.</em></p> Sensius Amon Karlau Copyright (c) 2024 MEFORAS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/15 Mon, 12 Aug 2024 00:00:00 +0800 JUKSTAPOSISI HUKUM ALLAH: Mosaik Ajaran Yesus dalam Matius 22:37-40 https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/14 <p>Mengasihi Allah dan sesama merupakan ekspresi fundamental dari iman. Mengasihi merupakan wujud nyata dari iman kepada Kristus Yesus.&nbsp;Konteks ini masih menimbulkan kesulitan bagi orang Kristen dalam mengintegrasikan kasih kepada Tuhan dan sesama secara seimbang. Masalah ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemahaman dan penerapan sikap mengasihi. Seperti apa dasar untuk membuktikan jukstaposisi dari kedua hukum mengasihi tersebut, menjadi tujuan dari artikel ini&nbsp;dengan menganalisis Matius 22:37-40. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan intertekstualitas, penulis menelusuri keterhubungan substansial antar-teks, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, mengeksplorasi,&nbsp;menganalisis teks, dan meninjau literatur terkait untuk menemukan jukstaposisinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengasihi Allah dan sesama adalah sebuah jukstaposisi yang meliputi: sifat inkarnatif, kompendium hukum Taurat dan kitab para nabi, pengembalian pemahaman relasi humanitas, sifat logika iman, kesempurnaan, penempatan prioritas, dan realisasi kemurahan hati. Artikel ini juga memberikan kontribusi dalam merealisasikan hukum Allah pada konteks relasi religiositas dan humanitas secara jukstaposisional.</p> Stenly Reinal Paparang Copyright (c) 2024 MEFORAS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/14 Mon, 09 Sep 2024 00:00:00 +0800 Darma Guru PAK Dalam Membangun Pola Pikir Anak Remaja Usia 13-15 Tahun Di SMP Negeri 2 Wamena https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/13 <p>Penulisan artikel ini dilakukan untuk memberikan pemahaman maupun masukan yang semestinya dilakukan oleh tenaga pendidik atau guru PAK dalam hal membangun pola pikir anak remaja usia 13-15 tahun yang efektif di SMP Negeri 2 Wamena. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetengahkan permasalahan yang terjadi pada pola pikir anak remaja di era disrupsi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik study lapangan dan studi Pustaka. Oleh karena itu, darma guru PAK dalam mengembangkan pola pikir anak seharusnya dilakukan secara spesifik sesuai standar kualifikasi, sehingga pertumbuhan k\\arakter pada anak dalam pola pikirnya sesuai dengan ajaran Firman Tuhan. Maka disimpulkan bahwa darma guru PAK dalam membangun pola pikir anak usia 13-15 tahun semestinya dilakukan dengan upaya yang efektif. Disamping itu juga, guru PAK harus memiliki kemampuan berinovasi dalam mendidik dan membangun pola pikir anak di era disrupsi teknologi disertai terapan Alkitab seperti doa atau spiritualitas, menanamkan nilai-nilai moral melalui cerita Alkitab serta menggunakan prinsip-prinsip Alkitab, dan melibatkan peserta didik secara langsung guna untuk pengembangan pola pikir peserta didik di SMP Negeri 2 Wamena.</p> Astika Manik manik, Grandy Reney Muaya Copyright (c) 2024 MEFORAS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/13 Mon, 09 Sep 2024 00:00:00 +0800 Pentingnya Pengadministrasian Gereja Untuk Kemajuan Pelayanan Di Gpdi “El Shaddai Wamena” https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/12 <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Artikel ini membahas pentingnya pengadministrasian gereja dalam mendorong kemajuan pelayanan Gereja GPDI "El Shaddai Wamena." Pengadministrasian gereja dianggap sebagai fondasi yang krusial untuk memastikan efisiensi, koordinasi, dan transparansi dalam segala aspek kegiatan gereja. Penulisan artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan pendekatan studi lapangan. Dengan mengelola sumber daya, merencanakan program, mendokumentasikan perkembangan, dan memastikan komunikasi yang baik, pengadministrasian memberikan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan gereja dan berdampak positif terhadap jemaat dan masyarakat sekitar. Melalui pendekatan yang terorganisir dan efektif dalam pengadministrasian, Gereja GPDI "El Shaddai Wamena" dapat mencapai visi dan misi pelayanannya dengan lebih baik, memperkuat komunitas jemaat, serta memberikan pelayanan yang efektif kepada masyarakat. Selain itu, peran administrasi dalam meningkatkan pelayanan kemajuan, meskipun dengan berbagai tantangan yang ad, serta berupaya meningkatkan bidang administrasi gereja melalui kerjasama antar jemaat maupun pemimpin untuk tercapainya peningkatan pelayanan di GPDI El-Shaddai Wamena.</span></span></p> Rahelia Lamma Lamma, Ivo Sastri Rukua, Rasinus Copyright (c) 2024 MEFORAS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/12 Tue, 17 Sep 2024 00:00:00 +0800 Artificial Intelligence dan Transformasi Pendidikan Kristen: Integrasi Teknologi Cerdas ke dalam Pembelajaran https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/17 <table width="623"> <tbody> <tr> <td width="524"> <p><strong><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">ABSTRAK:</span></span></em></strong></p> <p><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini secara khusus mengkaji integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran pendidikan Kristen sebagai respon terhadap transformasi digital yang cepat. Latar belakang penelitian ini adalah perlunya pendidikan Kristen beradaptasi dengan perkembangan teknologi, khususnya AI, agar tetap relevan dan efektif dalam membentuk pemahaman dan spiritualitas siswa di era digital. Permasalahan yang teridentifikasi antara lain kurangnya model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi cerdas dengan nilai-nilai Kristen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan fenomenologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak integrasi AI terhadap proses pembelajaran dan perkembangan spiritual siswa. Kebaruan penelitian terletak pada pengembangan paradigma baru dalam pendidikan Kristen yang menggabungkan teknologi cerdas dengan prinsip-prinsip teologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi AI dalam pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memperkuat nilai-nilai spiritual, tetapi memerlukan penyesuaian melalui pendekatan pedagogis yang mampu menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai spiritual.</span></span></em></p> <p><em> </em></p> </td> </tr> <tr> <td width="524"> <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">ABSTRAK:</span></span></strong></p> <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini secara spesifik mengkaji integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran pendidikan Kristen sebagai respon terhadap transformasi digital yang pesat. Adapun latar belakang dari </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">penelitian</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> ini yaitu, perlunya pendidikan Kristen yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi, terutama AI, untuk tetap relevan dan efektif dalam membentuk pemahaman dan spiritual peserta didik di era digital. Masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi cerdas dengan nilai-nilai Kristen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan fenomenologi. Riset ini bertujuan mengidentifikasi dampak integrasi AI terhadap proses pembelajaran dan pengembangan spiritual peserta didik. Penelitian </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">baru</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> terletak pada paradigma pengembangan baru dalam pendidikan Kristen yang menggabungkan teknologi cerdas dengan prinsip-prinsip teologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi AI dalam pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran serta memperkuat nilai-nilai spiritual, namun memerlukan penyesuaian melalui pendekatan pedagogis yang mampu menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai spiritualitas.</span></span></p> </td> </tr> </tbody> </table> Anton Napitupulu, Rezeki Putra Gulo Copyright (c) 2024 MEFORAS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://e-journal.sttawamena.ac.id/index.php/MEFORAS/article/view/17 Sat, 28 Sep 2024 00:00:00 +0800